Kamis, 31 Desember 2009

Apa itu Generator Set (Genset)?

Tulisan ini dimulai dari hal yang paling mendasar, yaitu apa itu genset ?

Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik.

Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis ) dan rotor (kumparan berputar).

Dalam ilmu fisikia yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnit pada kumparan stator generator, medan magnit yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz (ingat pelajaran fisika SMA dulu).

Arus listrik yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.

Apa saja tipe genset?
Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium.
Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA. Mengapa demikian ? Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin (gasoline). Tulisan lebih dalam tentang cara kerja engine diesel akan kami sajikan dalam tulisan-tulisan berikutnya.

Dalam aplikasi kita akan jumpai bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa atau 3 phasa, apa artinya ini ? Kita akan jelaskan lebih dalam lagi, bahwa pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau Ground. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phasa menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1 phasa. Pada sistem kelistrikan PLN kita, kapasitas 3 phasa yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phasa adalah 220 Volt.

Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz.

Bagaimana memilih genset?
Kita seringkali dihadapkan pada persoalan bagaimana memilih genset yang tepat, sebenarnya hal ini tidaklah sulit. Dalam aplikasi genset untuk kebutuhan rumah tangga, kita dengan mudah mendapatkan informasi dari PLN bahwa kebutuhan daya rumah kita adalah sekian VA, dan ini dapat dipakai sebagai referensi dalam menentukan kapasitas genset tersebut. Misalnya di rumah kita daya terpasang adalah 2200 VA, maka pilihlah genset dalam kapasitas 2000 – 2500 VA. Perlu perhatikan juga kapasitas tegangan adalah 220 Volt 1 phasa. Jadi untuk kebutuhan tersebut pilihlah genset 2000-2500 VA, 220 Volt, 1 phasa, 50 Hz. Ini adalah yang petunjuk yang paling sederhana dalam memilih genset dengan aplikasi rumah tangga.
Untuk aplikasi industri perlu tinjauan yang lebih luas lagi dan lebih kompleks, dimana kita harus menghitung faktor daya masing-masing beban dan fluktuasi beban, hal ini akan saya tulis dalam topik-topik berikutnya.

Selamat Datang Pengguna Genset

Blog ini merupakan kumpulan tulisan sederhana yang bertema genset atau generator set, sesuai dengan bidang pekerjaan saya sebagai sales enginer di PT Trakindo Utama, saya ingin berbagi sedikit ilmu tentang genset bagi pengunjung dunia maya ini. Materi tulisan ditujukan bagi orang awam ataupun pengguna genset, baik untuk aplikasi rumah tangga maupun industri, semoga bermanfaat.